Yuk, ketahui Macam-macam Pertolongan Pertama pada Beberapa Penyakit Berikut!

Pertolongan pertama



    Pertolongan pertama merupakan suatu perilaku menolong dan perawatan awal yang dilakukan pada suatu penyakit atau cidera akut yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi kesakitan, dan mencegah penyakit atau cidera lebih lanjut serta mendorong pemulihan.


    Saat terdapat seseorang yang membutuhkan pertolongan, penting bagi kita untuk mengetahui tindakan apa yang selanjutnya harus dilakukan. Pasien dengan keadaan darurat membutuhkan pertolongan cepat dan tepat untuk mencegah terjadinya perburukan kondisi pasien sehingga keputusan yang kita ambil dapat mempengaruhi kesempatan kehidupan orang lain. Oleh karena itu, meskipun menghadapi situasi darurat, hal ini dapat dihadapi lebih mudah jika mengetahui apa saja tindakan yang harus dilakukan.

  1. Tetap tenang. Situasi darurat hanya dapat dihadapi dengan sikap stabil dan tenang, karena dengan panik dapat memperburuk keadaan dan menurunnya kemampuan dalam menolong serta dalam mengambil keputusan yang benar.

  2. Pindah ke lokasi yang aman. Jika memungkinkan, pindahkan pasien ke tempat yang lebih aman untuk menghindari dari hal-hal yang berbahaya.

  3. Memberikan pertolongan pertama. Tentukan tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan, seperti balut tekan untuk menghentikan perdarahan. Lakukan tindakan ini sesuai dengan kemampuanmu dalam menolong.

  4. Meminta bantuan. Setelah melakukan pertolongan pertama, mintalah bantuan orang di sekitarmu untuk menghubungi bantuan kesehatan. Sampaikan informasi kepada petugas kesehatan setepat mungkin sesuai dengan kondisi yang terjadi, seperti tempat kejadian, situasi, karakteristik korban, serta kondisi korban.

  5. Berkomunikasi dengan korban. Jika pasien sadar, kamu dapat berkomunikasi dengan pasien untuk menjaga kesadaran, mengalihkan perhatian dari rasa sakit, atau mencari informasi mengenai kondisi yang pasien rasakan selagi menunggu bantuan kesehatan datang.

  6. Sampaikan informasi akurat. Setelah bantuan kesehatan datang, sampaikan informasi seakurat mungkin. Informasi yang disampaikan dapat berupa:

    1. Introduction: memperkenalkan diri penolong, seperti nama, peran, dan lokasi kejadian, serta memperkenalkan pasien yang ditolong

    2. Situation: menjelaskan situasi yang telah terjadi

    3. Background: menjelaskan kronologi penyebab yang dialami pasien

    4. Assessment: pengkajian apa yang telah dilakukan dan kesimpulan kemungkinan masalah yang pasien alami

    5. Recommendation: apa rekomendasi yang harus dilakukan untuk pasien

  7. Dokumentasikan. Catat secara rinci seluruh tindakan yang telah kamu lakukan dan bagaimana kondisi pasien tersebut.

    Tersedak

Tersedak merupakan kondisi di mana jalan napas seseorang yang tertutup secara parsial atau menyeluruh sehingga aliran udara ke paru-paru berkurang atau berhenti. Terdapat beberapa tanda dan gejala yang perlu diketahui, karena biasanya tersedak ini sulit untuk dikenali, berikut adalah beberapa di antaranya:


Tertutup sebagian

Tertutup sepenuhnya

Dapat berbicara dan bernapas

Tidak dapat berbicara dan bernapas

Tampak kesulitan (mata terlihat takut)

Tampak kesulitan (mata terlihat takut)

Dapat batuk

Lemah, tidak dapat batuk

Sesak

Bernapas dengan suara tinggi atau tanpa suara

Muka memerah

Muka pucat, bibir dan telinga membiru


Jika kamu melihat tanda dan gejala tersebut pada orang lain, terdapat beberapa hal yang dapat kamu lakukan, yaitu:

  1. Topang korban, tepuk punggung korbang di antara tulang belikat dengan menggunakan tumit tangan sebanyak lima kali

  2. Jika tidak teratasi, kepalkan tangan, kemudian letakkan di pusat perut korban sejajar dengan tulang pinggul, pegang kepalan tangan tersebut dengan tangan yang lainnya, kemudian berikan dorongan dengan kuat ke dalam dan ke atas perut sebanyak lima kali

  3. Jika masih belum teratasi, ulangi tepukan punggung dan dorongan perut kembali

  4. Jika korban mulai tidak sadarkan diri, panggil bantuan medis secepatnya


    Asma

Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang terjadi pada segala usia yang terjadi karena peradangan dan pengencangan otot di sekitar saluran udara, yaitu saluran yang membawa udara masuk dan keluar dari paru-paru, akibatnya penderita akan merasa kesulitan untuk bernapas. Terdapat beberapa tanda dan gejala yang dapat dikenali ketika seseorang terkena asma, di antaranya:

  1. Batuk terus menerus

  2. Terdengar suara mengi saat menghembuskan napas dan terkadang saat menghirup

  3. Sesak napas atau kesulitan bernapas

  4. Kesulitan berbicara


Asma akan timbul jika terdapat faktor pencetusnya, yaitu faktor yang dapat memicu timbulnya asma yang tidak selalu sama untuk setiap penderita asma. Contoh faktor-faktor pencetus asma di antaranya: debu, bulu binatang, bau-bau yang menusuk, asap, obat-obatan, dsb.


Saat seseorang terserang asma, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan

  1. Biarkan pasien duduk tegak dengan nyaman

  2. Masukan 1 isapan ke dalam spacer dan 4 tarikan napas dari spacer

  3. Lakukan sampai 4 isapan

  4. Tunggu selama 4 menit, jika tidak terjadi perbaikan, lakukan kembali 4 isapan

  5. Jika masih belum terjadi perbaikan, maka panggil bantuan kesehatan dan tetap berikan 4 isapan setiap 4 menit sampai bantuan kesehatan datang


    Perdarahan

Perdarahan merupakan suatu kondisi hilangnya komponen darah dari sistem kardiovaskular karena pecahnya pembuluh darah sehingga menyebabkan volume dan tekanan darah di dalam tubuh menurun dan dapat menyebabkan ancaman nyawa.


Terdapat 3 jenis perdarahan:

  1. Perdarahan arteri, ditandai dengan darah yang memancar, berdenyut, dan berwarna merah

  2. Perdarahan vena, ditandai dengan darah yang mengalir lemah dan berwarna merah gelap

  3. Perdarahan kapiler, berhubungan dengan luka tertutup di bawah kulit dengan darah yang merembes dibandingkan mengalir seperti pada vena atau arteri

Terdapat beberapa jenis luka yang dapat mengakibatkan perdarahan, di antaranya yaitu:

  1. Abrasi, yaitu luka yang terjadi karena lapisan kulit yang terkelupas (terjatuh pada permukaan yang kasar). Pinggiran luka sobek atau tidak beraturan dan cenderung mengeluarkan darah lebih sedikit

  1. Amputasi, yaitu luka pemotongan pada bagian tubuh, seperti jari, tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya. Perdarahan ini merupakan perdarahan yang mengancam nyawa karena melibatkan hilangnya bagian tubuh tertentu

  1. Insisi/sayatan, yaitu luka yang ditandai dengan irisan seperti pisau tajamn. Luka ini memiliki karakteristik luka yang sempit dan terpotong dengan rapi, serta mengeluarkan banyak darah.

  1. Laserasi, yaitu robekan pada kulit yang ditandai dengan luka bertepian bergerigi dan tidak beraturan yang disertai dengan hilangnya jaringan, seperti terkena kawat berduri.

  1. Luka tusuk, yaitu luka perforasi (luka yang membentuk lubang). Contohnya adalah luka tembak

Pertolongan pertama perdarahan:

  1. Cidera ringan (lecet, sayatan, dan goresan)

    1. Berikan tekanan pada luka menggunakan kasa atau kain bersih untuk menghentikan perdarahan

    2. Bersihkan di sekitar luka untuk menghindari kontaminasi luka menggunakan cairan NaCl, penggunaan antiseptik tidak disarankan

    3. Gunakan kasa steril untuk menutupi luka

  2. Perdarahan terbuka

    1. Jangan panik dan bersikap tenang

    2. Gunakan prinsip RID: rest,  immobilise, and direct pressure

  1. Biarkan korban beristirahat dan tetap diam

  2. Berikan tekanan yang kuat dan langsung secukupnya untuk menghentikan perdarahan. Berikan tekanan menggunakan tangan atau bantalan untuk memastikan bahwa tekanan dipertahan langsung pada luka

  3. Imobilisasi anggota tubuh yang mengalami perdarahan untuk membatasi pergerakan

  1. Hubungan bantuan kesehatan

  2. Bantu pasien ke posisi yang nyaman, baringkan korban jika memungkinkan

  3. Pantau tanda-tanda vital korban secara teratur

  4. Jaga agar pasien tetap sadar

  5. Jangan berikan makanan, cairan, atau obat-obatan kepada korban

  1. Mimisan

    1. Instruksikan korban untuk mencubit bagian hidung yang berdaging tepat di bawah tulang hidung

    2. Instruksikan korban untuk duduk dan condongkan tubuh ke arah depan

    3. Pertahankan cubitan pada hidung dan posisi tubuh sampai pendarahan berhenti. Biarkan korban tetap duduk dan istirahat selama 10 menit dan 20 menit jika telah melakukan aktivitas olahraga

    4. Sarankan korban tidak mengeluarkan darah secara paksa dan menelan darah


    Memar

Memar adalah suatu kondisi di mana terjadinya perdarahan pada atau pada jaringan di bawah kulit. Memar dapat menandakan terjadinya cidera yang dalam di dalam tubuh serta dapat muncul beberapa hari setelah terjadinya cidera. Ketika seseorang mengalami cidera sehingga pembuluh darah di dekat permukaan kulit pecah, hal ini menyebabkan darah keluar tetapi terperangkap di bawah permukaan kulit yang mengakibatkan perubahan warna, pembengkakan, dan terasa nyeri. Memar akan berubah dari merah menjadi ungu tua dan/atau biru.


Untuk mengurangi aliran darah ke daerah luka untuk meminimalkan pembengkakan, kamu dapat melakukan:

  1. Meninggikan dan memberikan posisi yang nyaman untuk daerah yang terluka/memar

  2. Melakukan kompres dingin pada luka/memar setidaknya selama 10 menit


        Luka Bakar

Luka bakar adalah cidera yang terjadi pada kulit atau jaringan lainnya yang disebabkan oleh panas, radiasi, radioaktif, listrik, gesekan, atau terkena bahan kimia. Luka bakar terjadi ketika sebagian atau seluruh sel kulit atau jaringan dihancurkan oleh cairan panas (melepuh), benda padat panas (luka bakar akibat kontak), atau nyala api.


Luka bakar yang umum terjadi adalah luka bakar derajat satu, yaitu luka bakar pada bagian permukaan paling luar kulit (epidermis) sehingga menyebabkan kulit terasa panas, nyeri, merah, serta bengkak ringan, seperti menyentuh kompor panas, setrika, wajan panas, dsb.


Terdapat beberapa hal yang dapat kamu lakukan ketika terjadi luka bakar:

  1. Rendap kulit yang terbakar menggunakan air mengalir selama 5-10 menit untuk mengeluarkan panas yang terdapat di dalam kulit. Jangan gunakan es batu karena dapat menambah kerusakan pada luka bakar

  2. Lepaskan perhiasan, aksesoris, pakaian di sekitar luka bakar

  3. Oleskan petroleum jelly 2 hingga 3 kali sehari, jangan gunakan pasta gigi, mentega, atau bahan lainnya karena dapat menyebabkan infeksi pada luka bakar

  4. Jika luka bakar membentuk gelembung, biarkan sembuh sendirinya dan jangan dipecahkan karena meningkatkan risiko infeksi

  5. Tutup luka bakar menggunakan kassa steril atau kain bersih dengan longgar agar tidak memberikan tekanan kepada luka bakar

  6. Kamu dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol



        Sprain dan Strain

Strain dan sprain merupakan cidera yang terjadi pada jaringan lunak seperti ligamen, otot, dan tendon. Hal ini terjadi ketika jaringan lunak tersebut meregang secara berlebihan atau bahkan sobek akibat gerakan keras atau secara tiba-tiba. Oleh karena itu, cidera ini sering dihubungkan dengan olahraga.


Sprain

Strain

Cidera pada ligamenn

Cidera pada otot dan/atau tendon

Rasa sakit yang hebat, pergerakan sendir terbatas, cepat membengkak dan memar

Nyeri tajam secara tiba-tiba pada area luka, kehilangan tenaga, dan nyeri otot


Pertolongan pertama:

  1. Menggunakan prinsip RICE:

    1. Rest: istirahatkan pasien dan bagian tubuh yang mengalami cidera

    2. Ice: kompres dingin menggunakan kantong es selama 15 menit setiap 2 jam dalam 24 jam pertama, kemudian 15 menit setiap 4 jam pada 24 jam kedua

    3. Compression: balut tekan menggunakan perban elastis

    4. Elevation: tinggikan pada bagian tubuh yang mengalami cidera

  2. Hindari HARM:

    1. H: Heat (panas)

    2. A: Alcohol (alkohol)

    3. R: Running (berlari atau latihan pada area cidera)

    4. M: Massage (memijat)

  3. Mencari bantuan medis


        Kram

Kram merupakan suatu kondisi di mana satu atau lebih otot berkontraksi secara terus-menerus, tidak disengaja, menyakitkan selama beberapa detik hingga beberapa menit. Penyebab terjadinya kram tergantung pada situasi terjadinya, dapat terjadi karena fisiologis tubuh atau terjadi karena suatu penyakit. Namun, kram otot yang berhubungan dengan panas sering terjadi pada kondisi penumpukan produk limbah kimia di otot atau hilangnya garam serta cairan secara berlebih dari tubuh melalui keringat atau dehidrasi akibat berolahraga.


Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah beristirahat, kemudian regangkan otot secara perlahan. Dapat dilakukan kompres dingin pada otot yang kram, hindari memijat pada daerah kram. Selain itu, untuk mencegah terjadi kembali kram dapat melakukan peregangan atau olahraga secara teratur, tetapi tidak dapat sepenuhnya menghentikan saat terjadinya kram.


Demam

Demam adalah suatu kondisi terjadi peningkatan suhu tubuh hingga di atas batas normal (37,5C) yang biasanya disebabkan oleh respon tubuh terhadap zat infeksius. Saat terjadi demam, fokus utamanya adalah untuk menurunkan demam, tidak untuk menghilangkan demam. Menurunkan demam ini dilakukan ketika pasien merasa tidak nyaman, muntah, dehidrasi, atau kurang tidur. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan demam adalah:

  1. Hindari pemakaian baju dan selimut yang terlalu tebal. Gunakan ruangan dan pakaian yang nyaman, tidak terlalu panas atau terlalu sejuk. Gunakanlah pakaian dan selimut tipis. Jika ruang sudah sumpek atau panas, dapat menggunakan kipas angin

  2. Kompres hangat pada lipatan-lipatan tubuh, seperti leher, ketiak, daerah selangkangan. Pada daerah-daerah tersebut terdapat pembuluh-pembuluh darah besar sehingga mengefektifkan penurunan suhu tubuh

  3. Istirahat dan minum dengan cukup untuk tetap menjaga hidrasi tubuh


Referensi
https://www.google.com/url?q=https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/CIR.0000000000000269&sa=D&source=docs&ust=1705774153324853&usg=AOvVaw1xNJC4I78F-XAB_LRy71E9

https://www.onlinecprcertification.net/blog/7-steps-to-deal-with-emergency-situations/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7712559/

https://www.mayoclinic.org/-/media/kcms/gbs/patient-consumer/images/2017/09/22/17/06/composite-five-and-five-heimlich-8col.jpg

https://www.nhlbi.nih.gov/health/asthma#:~:text=Asthma%20is%20a%20chronic%20(long,airways%20when%20you%20breathe%20out

https://www.asthmafoundation.org.nz/assets/documents/Asthma-First-Aid.pdf

https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/sobat-sehat-yuk-kenali-faktor-penyebab-asma-pada-dewasa#:~:text=Faktor%20pencetus%20adalah%20faktor%20yang,%2C%20kucing%2C%20kelinci%20dan%20burung

https://asthma.org.au/wp-content/uploads/2020/06/AAFAA4-First-Aid-2020-A4.pdf

https://doi.org/10.1111/vec.13116

https://www.cprcertified.com/blog/first-aid-basics-first-aid-for-bruises

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/burns

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430741/




https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499895/

https://www.nhs.uk/conditions/leg-cramps/

https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/fever

No comments:

Post a Comment

Get in Touch

Feel free to drop us a line to contact us
  • ContactOfficial Account
  • AddressJl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, Gedung L2 Lt.3 Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor
  • Emailpnc.unpad@gmail.com

Pages