JANGAN PANIK, YUK KETAHUI PERTOLONGAN PERTAMA KETIKA TERSEDAK!

 PERTOLONGAN PERTAMA KETIKA TERSEDAK 

Tersedak atau choking termasuk salah satu kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani. Tersedak merupakan salah satu kegawatan pada pernafasan yang dapat mengancam nyawa karena bila dibiarkan terlalu lama, tubuh dapat mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) dan dapat mengakibatkan kematian (Mommychi, 2014). Tersedak merupakan penyebab penyumbatan jalan nafas yang dapat berakibat fatal apabila mengarah pada gangguan ventilasi dan oksigenasi pada tubuh sehingga tersedak dapat menyebabkan kematian (American Heart Association, 2015). 

Tersedak terjadi saat benda asing, makanan, cairan, atau benda lainnya. Akibatnya, hal ini pun membuat tersedak dan kesulitan bernapas. Selain itu, produksi air liur yang berlebih dari kelenjar ludah juga bisa mengakibatkan tersedak.

Dilansir dari laman resmi Queensland Government, ketika ada benda asing menghalangi jalan napas, aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru bisa terganggu. Tingkat keparahan tersedak ini sangat bergantung banyaknya benda yang menghalangi jalan napas. Pada kasus yang ekstrem ketika udara sama sekali tidak bisa menjangkau paru-paru, seseorang bisa kekurangan oksigen dan berbagai organ vital akan rusak dalam waktu relatif singkat.

Ada beberapa penyebab tersedak yang paling sering, antara lain: 

  • Makan atau minum terlalu cepat 

  • Menelan makanan sebelum dikunyah sampai halus 

  • Menelan tulang, duri, atau benda kecil lainnya 

  • Bicara atau tertawa saat makan 

  • Tak sengaja menghirup benda-benda kecil atau berukuran lembut 

  • Bayi dan anak-anak adalah kelompok paling berisiko fatal ketika tersedak. Pasalnya, saluran udara mereka relatif sempit, kemampuan untuk mengunyah makanan sampai lembut belum baik, dan si kecil punya kebiasaan memasukkan benda-benda ke mulut.

Kita perlu waspada apabila orang yang tersedak mengalami beberapa tanda bahaya di bawah ini: 

  • Tidak dapat bicara Susah bernapas 

  • Napas berbunyi atau mengi 

  • Batuk melemah atau susah batuk 

  • Kulit bibir dan kuku kebiruan 

  • Kulit memerah lalu pucat atau kebiruan 

  • Pingsan atau tidak sadarkan diri 

Teknik penanganan tersedak dibedakan berdasarkan usia dan apakah kondisi tersedak mengancam nyawa atau tidak. Penanganan tersedak harus dimulai sesegera mungkin dengan memperhatikan gejala dan tanda-tanda tersedak.

Pada orang dewasa, kejadian tersedak biasanya terjadi ketika sedang makan dan lebih sering terjadi pada kaum lanjut usia, dan pertolongan pertama yang dilakukan untuk penanganan tersedak meliputi back blow, abdominal thrust, dan chest thrust (pada pasien obese dan ibu hamil). 

Pada populasi anak, kejadian tersedak umumnya terjadi pada saat bermain atau tertawa dan paling sering ditemukan pada kelompok usia 1-2 tahun, dan pertolongan pertama yang dilakukan adalah back blow, chest thrust (pada bayi < 1 tahun), dan abdominal thrust (pada anak > 1 tahun).

  1. Back blow (Tepukan di Punggung)

Tepukan di punggung (back blow) dilakukan dengan memberikan lima kali tepukan di punggung korban. Berikut cara melakukan back blow 

  • Berdiri di belakang korban dan sedikit bergeser kesamping .

  • Miringkan korban sedikit ke depan dan sangga dada korban dengan salah satu tangan .

  • Berikan lima kali tepukan di punggung bagian atas di antara tulang belikat menggunakan tangan bagian bawah  

Selain dilakukan pada orang dewasa, Back blow juga bisa dilakukan kepada bayi usia 1-2 tahun

Berikut langkah-langkah manuver tepukan punggung dan hentakan dada pada bayi:

  • Posisikan bayi menelungkup dan lakukan tepukan di punggung dengan menggunakan pangkal telapak tangan sebanyak lima kali.

  • Kemudian, dari posisi menelungkup, telapak tangan kita yang bebas menopang bagian belakang kepala bayi sehingga bayi berada diantara kedua tangan kita (tangan satu menopang bagian belakang kepala bayi, dan satunya menopang mulut dan wajah bayi

  • Lalu, balikan bayi sehingga bayi berada pada posisi menengadah dengan telapak tangan yang berada di atas paha menopang belakang kepala bayi dan tangan lainnya..

  • Lakukan manuver hentakan pada dada sebanyak lima kali dengan menggunakan jari tengah dan telunjuk tangan yang bebas di tempat yang sama dilakukan penekanan dada saat RJP pada bayi.

  1. Abdominal thrust (Manuver Hentakan pada Perut)

Abdominal thrust atau manuver hentakan pada perut hanya boleh dilakukan untuk anak berusia diatas 1 tahun dan dewasa. Manuver hentakan pada perut dapat membuat korban batuk yang diharapkan cukup kuat untuk menghilangkan sumbatan pada saluran napas. Manuver hentakan pada perut membuat tekanan (penekanan) pada paru-paru dan memaksa udara keluar. Udara yang dipaksa keluar juga akan memaksa keluar benda yang membuat korban tersedak. 

Berikut cara melakukan manuver hentakan pada perut 

  • Miringkan korban sedikit ke depan dan berdiri di belakang korban dan letakkan salah satu kaki di sela kedua kaki korban.

  • Buat kepalan pada satu tangan dengan tangan lain menggenggam kepalan tangan tersebut. Lingkar Tubuh korban dengan kedua lengan kita.

  • Letakkan kepalan tangan pada garis tengah tubuh korban tepat di bawah tulang dada atau di ulu hati.

  • Buat gerakan ke dalam dan ke atas secara cepat dan kuat untuk membantu korban membatukkan benda yang menyumbat saluran napasnya.Manuver ini terus diulang hingga korban dapat kembali bernapas atau hingga korban kehilangan kesadaran.

  • Perlu diketahui bahwa manuver hentakan pada perut tidak direkomendasikan untuk bayi dengan usia dibawah 1 tahun karena dapat menyebabkan cedera pada organ dalamnya sehingga untuk mengatasi tersedak dilakukan manuver tepukan di punggung dan hentakan pada dada.

  1. Chest thrust (Manuver Hentakan pada Dada)

Apabila korban tersedak sedang hamil atau mengalami kegemukan, manuver hentakan pada perut mungkin tidak efektif. Pada keadaaan-keadaan tersebut, dapat dilakukan manuver hentakan pada dada.

 Berikut cara melakukan chest thrust atau manuver hentakan pada perut 

  • Letakkan tangan di bawah ketiak korban

  • Lingkari dada korban dengan lengan kita

  • Letakkan bagian ibu jari pada kepalan di tengah-tengah tulang dada korban(sama seperti tempat melakukan penekanan dada pada RJP

  • Genggam kepalan tangan tersebut dengan tangan satunya dan hentakan kedalam dan ke atas.

Jika korban menjadi tidak sadar, lakukan RJP Jika kita tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan, segera aktivasi SPGDT, jangan ditunda. Penyelamat mungkin dapat berhasil menghentikan korban tersedak sebelum bantuan datang namun akan lebih baik jika korban ditangani oleh tenaga medis. Jika masih terdapat benda asing pada saluran napas, tenaga medis yang datang dapat melakukan penanganan segera dan membawa korban ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Referensi:

Berg RA, Hemphill R, Abella BS, Aufderheide TP, Cave DM, Hazinski MF,et al. Part 5: Adult Basic Life Support: 2010 American Heart AssociationGuidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency CardiovascularCare.Circulation 2010;122; S685-S705

Edi Purnomo, A. N. (2021). Pengetahuan dan Keterampilan Bantuan Hidup Dasar Serta Penanganan Tersedak Pada Siswa SMA. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan.

Yustinawati, S. (2021). Modul Bantuan Hidup Dasar dan Penanganan Tersedak TBM BEM IKM FKUI.

Travers AH, Rea TD, Bobrow BJ, Edelson DP, Berg RA, Sayre MR, et al.Part 4: CPR Overview: 2010 American Heart Association Guidelines forCardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care.Circulation 2010;122; S676-S6842.

No comments:

Post a Comment

Get in Touch

Feel free to drop us a line to contact us
  • ContactOfficial Account
  • AddressJl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, Gedung L2 Lt.3 Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor
  • Emailpnc.unpad@gmail.com

Pages