Tubuh tinggi, langsing nan ideal
adalah dambaan setiap perempuan. Banyak hal yang dilakukan perempuan untuk
mencapai hal tersebut, salah satunya dengan cara diet. Beraneka ragam diet
dilakukan untuk mendapatkan berat tubuh yang ideal. Mulai dari diet mayo, diet
vegan, diet 5:2, diet dukan, diet paleo,
diet atkins, dan banyak macam lainnya. Tapi apakah diet mu itu sesuai dan
sehat?
Menurut data Global School Health
survey tahun 2015, gambaran pola makan remaja antara lain : 65.2% melewatkan
sarapan, 93.6% kurang mengkonsumsi serat buah dan sayur , 75.7% Sering
mengonsumsi makanan berpenyedap dan 42.5% sering menerapkan pola sedentary life sehingga kurang melakukan
aktivitas fisik. Pola Makan yang seperti
ini yang dapat mengakibatkan gemuk, overweight bahkan obesitas.
Tidak sedikit dampak negatif yang
muncul dari cara diet atau pola makan yang tidak sehat bagi tubuh kita. Mulai
dari gangguan psikologis / kesehatan mental (mudah marah, sulit tidur),
gangguan tulang dan otot, kekurangan energi, gizi tidak seimbang dan
menimbulkan berbagai macam kondisi penyakit, seperti anemia
Anemia merupakan suatu
keadaan/kondisi dimana kadar hemoglobin dalam sel darah rendah dibawah normal.
Hemoglobin dalam sel darah berfungsi sebagai pembawa oksigen untuk diedarkan ke
seluruh organ tubuh, jika oksigen tidak sampai ke setiap organ tubuh, maka
organ tersebut dapat mengalami gangguan fungsi. Pada kondisi tersebut biasanya
penderita akan mengalami lelah, letih, pusing serta mudah mengantuk sehingga aktivitas
sehari-sehari-hari tidak dapat berjalan dengan optimal.
Di Indonesia, sekitar 12% remaja
laki-laki mengalami anemia dan remaja perempuan sebesar 23%. Anemia pada
perempuan lebih banyak terjadi dibandingkan laki-laki-laki sehingga
kebutuhan akan gizi “zat besi” pun lebih
besar, lantaran perempuan setiap bulannya mengalami menstruasi yang menyebabkan
kadar hemoglobin dalam darah
berkurang. Zat besi berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh, selain
itu Juga berperan dalam produksi hemoglobin
dan sel darah merah. Maka dari itu, saat perempuan banyak kehilangan darah
dapat beresiko lebih tinggi terkena anemia jika gizi “zat besi” kurang
terpenuhi.
Selain dari kehilangan darah,
anemia dapat terjadi karena adanya kelainan pada tubuh seperti menghancurkan
sel darah merah sendiri atau sel darah merah mudah rusak dan penurunan atau
berkurangnya produksi sel darah merah karena kekurangan gizi / nutrisi khusus nya zat besi dan vitamin c.
Untuk mengetahui anda terkena
anemia atau tidak, anda dapat melakukan tes darah kadar hemoglobin (Hb).
Seseorang dikatakan normal memiliki kadar Hb Perempuan 12-16 g/dL dan laki-laki
14-18 g/dL. Selain itu, terdapat tanda dan gejala yang muncul jika anda
mengalami anemia seperti lemah dan lesu, konjungtiva / kantung mata pucat,
bibir pucat, wajah pucat, tangan dan
kuku jari pucat, telapak tangan dingin / keringat dingin, mata
berkunang-kunang, sakit kepala, pusing, susah tidur, susah konsentrasi, daya
ingat menurun / mudah lupa, mengantuk, mual dan banyak lagi
Tipe Orang
|
Kadar Hb Normal
|
Pria
|
14-18 gr/dL
|
Wanita
|
12-16 gr/dL
|
Anak-anak
|
10-16 gr/dL
|
Bayi baru lahir
|
12-24gr/dL
|
Anemia
jika dibiarkan dapat memberikan dampak langsung atau dampak panjang. dampak
yang muncul akibat anemia seperti
·
Terganggunya
pertumbuhan dan perkembangan
·
Kelelahan
·
Kebugaran
dan produktivitas terganggu
·
Rentan
terhadap penyakit (sistem kekebalan tubuh menurun)
·
Lebih
rentan terhadap zat beracun
·
Terganggunya
fungsi kognitif
Pada
perempuan, dampak dapat berakibat pada dirinya dan juga anaknya kelak. saat
hamil, kebutuhan gizi akan meningkat dari sebelumnya. remaja perempuan yang
sedang hamil menderita anemia (anemia dari sejak remaja) dapat meningkatkan
resiko kehamilan prematur, melahirkan bayi dengan berat badan rendah,
pendarahan, bahkan hingga kematian ibu melahirkan dan keguguran anak.
Agar hal tersebut tidak terjadi
perlu adanya pencegahan sedini mungkin. anemia terjadi karena kebutuhan zat
besi tidak terpenuhi. maka dari itu, untuk mencegah anemia depkes menyarankan
untuk memenuhi zat besi dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang setiap
harinya. selain itu juga dengan mengonsumsi asam folat, vitamin A, vitamin C,
dan zink, serta tablet penambah darah (TTD).
Jika anda sedang diet, sebaiknya tetap memperhatikan kebutuhan gizi
anda.
● Dimulai dengan sarapan
yang mengandung makanan sumber zat besi, roti atau sayuran berdaun hijau.
● Konsumsi buah-buahan dan
sayuran sebanyak 5 porsi / hari , untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral
● Lengkapi menu makanan
dengan makanan yang mengandung sumber protein seperti : daging merah, telur,
kacang, hati, yang kaya akan zat besi
● Disarankan untuk memakan
makanan kaya vitamin C bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi,
karena vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh secara optimal.
● Hindari konsumsi teh
bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi, karena kandungan tanin dalam
teh dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi. dan juga susu.
Diet sehat dan seimbang merupakan pola perilaku makan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. zat gizi yang dibutuhkan untuk sehat adalah karbohoidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
- Hitung
BMI /IMT anda, BMI digunakan untuk mengetahui tubuh anda termasuk kedalam
kategori kurus, normal, gemuk atau obesitas. Rumus untuk menghitung BMI
Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m2)
Kategori
|
BMI
|
|
kurus
|
Kekurangan badan
tingkat berat
|
< 17.0
|
Kekurangan badan
tingkat ringan
|
17.0 – 18.4
|
|
normal
|
18.5 – 25.0
|
|
gemuk
|
Kelebihan berat badan
tingkat ringan
|
>25.0 – 27.0
|
Kelebihan berat badan
tingkat berat
|
>27.0 – 29.9
|
|
obesitas
|
Kelebihan berat badan
tingkat sangat berat
|
>30
|
2. Ketahui
berapa kebutuhan kalori total anda per harinya (KKT)
3. Hitung kebutuhan gizi per hari-nya. ubah ke gram agar dapat lebih terbayang
seberat apa yang dibutuhkan
a. Kebutuhan protein : 10-15% dari kebutuhan kalori total. 1 gram protein sama dengan 4
kalori.
b. Kebutuhan lemak yang diperlukan sebanyak 10-25% dari kebutuhan kalori total. 1 gram
lemak sama dengan 9 kalori.
c. Kebutuhan karbohidrat yang diperlukan sebanyak 60-75% dari kebutuhan kalori total Anda. 1
gram karbohidrat setara dengan 4 kalori
5. Lakukan pembagian
makanan dalam seharinya
Pagi jam 06.00 - 08.00
|
||
Berat
(gr)
|
Ukuran
rumah tangga
|
|
Nasi / Pengganti
|
||
Hewani / Nabati
|
||
Sayuran
|
||
Minyak
|
||
Gula Pasir
|
||
Selingan jam 10.00
|
||
..........................................................................................................................................
|
||
Siang jam 12.00 - 13.00
|
||
Nasi / Pengganti
|
||
Hewani
|
||
Nabati
|
||
Sayuran
|
||
Buah
|
||
Minyak
|
||
Selingan jam 10.00
|
||
..........................................................................................................................................
|
||
Malam jam 18.00 – 19.00
|
||
Nasi / Pengganti
|
||
Hewani
|
||
Nabati
|
||
Sayuran
|
||
Buah
|
||
Minyak
|
||
Selingan jam 21.00
|
||
Pastikan anda tidak mengonsumsi
makanan melebih jumlah kebutuhan kalori anda. sesuaikan porsi makan anda dengan
tabel porsi di gambar atas. Selain itu, anda juga perlu ingat pesan gizi
seimbang dari kemenkes
1. Banyak makan sayur dan
cukup buah-buahan
2. Biasakan mengonsumsi
lauk pauk yang mengandung protein tinggi
3. Batasi konsumsi Gula,
Garam dan Lemak dengan rumus 4.1.5
·
4 sendok makan gula
atau 50 gr
·
1 sendok teh garam atau
5 gr natrium atau 2000 mg jenis garam lainnya
·
5 sendok makan lemak
atau 67 gr
4. Biasakan sarapan
5. Biasakan minum air putih
yang cukup dan aman
6. Biasakan membaca label
pada kemasan pangan
7. Cuci tangan pakai sabun
dengan air bersih mengalir
8. Lakukan aktivitas fisik
yang cukup dan pertahankan berat badan normal. minimal 3x dalam seminggu
Konsumsi
gula berlebih dapat menyebabkan terjadinya kegemukan (obesitas) dan diabetes melitus. konsumsi garam
berlebih beresiko tinggi terkena serangan jantung dan stroke. sementara
konsumsi lemak berlebih dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat yang
menyebabkan pembuluh darah menyempit (menyebabkan penyakit jantung dan stroke)
Raissa Fatimah
PNC XI
Referensi
Billett
HH. Hemoglobin and Hematocrit. In: Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors. Clinical Methods: The History, Physical, and
Laboratory Examinations. 3rd edition. Boston: Butterworths; 1990. Chapter 151.
Akses 15 Agustus 2018. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK259/
Canadian
Blood Service. 2018. All about Hemoglobin.
akses 15 Agustus 2018. Available from https://blood.ca/en/blood/hemoglobin
Dyiah,
Roro. 10 Penyebab Tubuh Kekurangan
Oksigen dan Dampaknya bagi Tubuh. Akses 1 Agustus 2018. Available from https://halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-tubuh/penyebab-tubuh-kekurangan-oksigen
Kemenkes
RI. 2018. KENALI MASALAH GIZI YANG ANCAM
REMAJA INDONESIA. Akses 1 Agustus 2018. Available from
http://www.depkes.go.id/article/print/18051600005/kenali-masalah-gizi-yang-ancam-remaja-Indonesia.html
Kemenkes
RI. Artikel Brosur Promkes. Akses 20 Agustus 2018. Available from http://gizi.depkes.go.id/download_gizinet
Madolan,
Amrin. 2016. Anemia pada Remaja dan Cara
Mengatasinya. Akses 20 Agustus 2018. Available from https://www.mitrakesmas.com/2016/02/anemia-pada-remaja-dan-cara-mengatasinya.html
Muhlisin
, Ahmad. 13 Penyebab Anemia yang Paling
Utama. Akses 1 Agustus 2018 Available from
https://mediskus.com/penyakit/penyebab-anemia
Muslihin,
Ahmad. Fungsi dan Manfaat Zat Besi yang
Paling Utama bagi Tubuh. Akses 15 Agustus 2018. Available from
https://mediskus.com/nutrisi/fungsi-dan-manfaat-zat-besi
Patrick,
Charles Davis. Melissa Conrad Stoppler. Hemoglobin.
akses 1 Agustus 2018. Available from https://www.emedicinehealth.com/hemoglobin_levels/article_em.htm#what_does_low_hemoglobin_mean
Punama,
Ian. 2017. 11 dampak positif dan Negatif
dari Diet Harus diketahui. Akses 15 Agustus 2018 Available from https://dietsehat.co.id/dampak-positif-dan-negatif-dari-diet
Rahma,
Bamandhita Setiaji dan Tania Savitri. 2018. Kebutuhan
Gizi Setiap Orang Berbeda-beda Bagaimana Cara Menghitungnya. Akses 20
Agustus 2018. Available from https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/cara-menghitung-kebutuhan-gizi/
Veretamala,
Arinda. 2017. Kenapa Anemia pada Remaja
Perempuan Tidak Boleh dibiarkan. Akses 1 Agustus 2018 Available from
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/anemia-pada-remaja-perempuan-tak-boleh-dibiarkan/
No comments:
Post a Comment