Gastritis Penyakit Mahasiswa?





Sebenernya apa sih makanan yang baik dikonsumsi ketika nyeri gastritis kambuh?
Kamu punya sakit maag ga? Pasti sakit banget ya kalau lagi kambuh? Biasanya kamu apakan kalau lagi sakit? Pernah sampai muntah-muntah ga pas kamu lagi sakit?
buseett banyak banget pertanyaan nya hehehee.. 
Sebenernya apa sih itu gastritis? Baiknya ngapain ya kalau gastritis lagi kambuh? Makanan apa yang boleh dan ga boleh dimakan?

Pengertian Gastritis
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu Gastro, yang berarti perut/lambung dan Itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis adalah suatu keadaan peradangan permukaan lambung yang bersifat akut, kronis, dan sifatnya di satu tempat atau terlokalisir. Ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu gastritis akut dan kronik (Price dan Wilson, 2005).
Jadi intinya, maag merupakan rasa sakit pada daerah lambung yang timbul akibat adanya iritasi atau luka di permukaan lambung. luka / iritasi tersebut bisa ditimbulkan oleh beberapa macam faktor, salah satunya makanan yang terlalu asam atau pedas. kalian tau kan kalau lambung kita memproduksi asam lambung yang isinya ada berbagai enzim yang berguna untuk pencernaan, salah satu komponen asam lambung itu ada HCL. Nahh, asam lambung ini produksi nya akan meningkat sesaat setelah kalian makan (kurang lebih 30 menit setelah makan) atau pada saat kalian mengalami stress, dan sedang dalam keadaan cemas, rasa cemas dan stress ini akan memberikan impuls ke otak kita sehingga lambung akan memproduksi cairannya menjadi lebih banyak.


Klasifikasi atau Jenis-Jenis Gastritis
Secara garis besar ada dua jenis gastritis yang biasa nya terjadi pada manusia, yaitu.:

a)     Gastritis Akut
adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi pada bagian superfisial. Pada gastritis ditemukan sel inflamasi akut dan neutrofil mukosa edema, merah dan terjadi erosi kecil dan perdarahan (Price dan Wilson, 2005). Gastritis akut terdiri dari beberapa tipe yaitu gastritis stres akut, gastritis erosif kronis, dan gastritis eosinofilik. Semua tipe gastritis akut mempunyai gejala yang sama. Episode berulang gastritis akut dapat menyebabkan gastritis kronik (Wibowo, 2007).

b)      Gastritis kronik
adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun sering bersifat multifaktor dengan perjalanan klinik bervariasi (Wibowo, 2007). Gastritis kronik ditandai dengan atropi progresif epitel kelenjar disertai hilangnya sel parietal dan chief cell di lambung, dinding lambung menjadi tipis dan permukaan mukosa menjadi rata. Gastritis kronik diklasifikasikan dengan tiga perbedaan yaitu gastritis superfisial, gastritis atropi dan gastritis hipertropi (Price dan Wilson, 2005).


Jadi kalau disimpulin nih, gastritis akut itu gastritis yang tanda dan gejala nya muncul dalam waktu singkat dalam artian bisa disembuhkan secara sempurna apabila penanganan nya baik, sedangkan gastritis kronik itu sifatnya menahun akibat dari beberapa faktor dan salah satu faktor nya adalah pengobatan yang tidak tepat saat kondisi gastritis masih pada level akut. 
nahh itu bisa jadi jawaban juga kalau selama ini masih bingung apa bedanya “akut” dan “kronik”.

I.                   Penyebab Gastritis
Terjadinya gastritis bisa disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah makanan yang terlalu asam, pedas, berlemak yang masuk ke dalam lambung kita, secara normal maka lambung kita akan memproduksi asam lambung yang cukup banyak atau bisa membuat tingkat keaasaman lambung kita menjadi tinggi. Sifat asam lambung yang tinggi inilah yang berpotensi untuk mengiritasi dinding lambung kita sehingga apabila terjadi terus menerus akan menimbulkan perlukaan dan menimbulkan sensasi perih dan sakit.
Penyebab asam lambung menjadi tinggi antara lain mengonsumsi makanan dan minuman yang memicu tingginya sekresi asam lambung, seperti makanan dan minuman dengan rasa asam, pedas, bergas, kecut, berkafein tinggi, bersantan, dan berminyak. Aktivitas padat sehingga telat makan serta stress tinggi juga berimbas pada produksi asam lambung berlebih. Faktor lain yaitu infeksi kuman (e-colli, salmonella atau virus), pengaruh obat-obatan, dan konsumsi alkohol berlebih.

Menurut Brunner & Suddarth (2001) faktor-faktor resiko yang sering menyebabkan gastritis diantaranya :


1)      Pola makan
Orang yang memiliki pola makan tidak teratur mudah terserang penyakit. Pada saat lambung yang seharusnya diisi, tapi dibiarkan kosong, atau ditunda pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan mukosa lambung, sehingga timbul rasa nyeri.
Pola makan yang dimaksud diantaranya
·        Frekuensi Makan
Frekuensi makan adalah jumlah kegiatan makan dalam sehari. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata umumnya lambung kosong antara 3-4 jam. Maka jadwal makan ini pun menyesuaikan dengan kosongnya lambung (Okviani, 2011). Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa dalam darah banyak terserap dan terpakai untuk sumber energi di setiap aktivitas kita, sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu produksi asam lambung mulai meningkat, berbarengan dengan itu muncul sensasi lapar sehingga kita berkeinginan untuk makan. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri disekitar perut bagian kiri atas sampai ke ulu hati. Kebiasaan makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama, produksi asam lambung akan berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding lambung dan dapat berlanjut menjadi tukak peptik atau luka pada lambung. Hal tersebut dapat menyebabkan rasa perih dan mual. Gejala tersebut bisa naik ke kerongkongan yang menimbulkan rasa panas terbakar.
·        Jenis Makanan
adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan, dicerna, dan diserap akan menghasilkan susunan menu sehat dan seimbang. Namun beberapa makanan justru dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti halnya makanan pedas. Mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang sistem pencernaan, terutama lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati yang disertai dengan mual dan muntah
·        Asupan Makanan
merupakan jumlah makanan yang dikonsusmi seseorang dalam sehari. Setiap orang harus makan makanan dalam jumlah benar sebagai bahan bakar untuk semua kebutuhan tubuh. Jika konsumsi makanan berlebihan, kelebihannya akan disimpan di dalam tubuh dan menyebabkan obesitas (kegemukan). Selain itu, makanan dalam porsi besar dapat menyebabkan lambung dalam keadaan full atau penuh yang pada akhirnya membuat kekuatan dinding lambung menurun, selain itu juga hal ini bisa membuat proses pencernaan di lambung menjadi terhambat. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan peradangan atau luka pada lambung.
2)     Rokok
Akibat negatif dari rokok sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang dihisap, terdapat kurang lebih 300 macam bahan kimia, diantaranya acrolein, nikotin, asap rokok, gas CO. Nikotin dapat menghalang timbulnya rasa lapar. Itu sebabnya seseorang menjadi tidak lapar karena merokok, sehingga akan meningkatkan asam lambung dan dapat menyebabkan gastritis.
3)     Kopi
Zat yang terkandung dalam kopi adalah kafein ternyata dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf (otak), sistem pernafasan, sistem pembuluh darah dan jantung. Oleh sebab itu tidak heran setiap minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh kita terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau mengantuk. Kafein dapat menyebabkan stimulasi sistem saraf pusat sehingga dapat meningkatkan aktivitas lambung dan produksi hormon gastrin dan pepsin pada lambung. Sekresi asam yang meningkat dapat menyebabkan iritasi dan bengkak pada dinding lambung sehingga menjadi gastritis.
4)     Teh
Hasil penelitian Hiromi Shinya dalam buku “The Miracle of Enzyme” menemukan bahwa orang-orang Jepang yang meminum teh lebih dari dua gelas secara teratur sering menderita penyakit gastritis. Pada teh terdapat zat yang disebut tannin. Tannin inilah yang menyebabkan beberapa buah dan tumbuh-tumbuhan memiliki rasa sepat dan mudah teroksidasi. Tannin merupakan suatu senyawa kimia yang memiliki daya tarik-menarik tinggi terhadap protein pada dinding dan sel epitel mukosa (selaput lendir yang melapisi lambung). Akibatnya terjadi proses dimana lapisan pada dinding lambung akan mengikat lebih kuat dan menjadi kurang dapat ditembus oleh partikel atau zat-zat. Proses tersebut menyebabkan peningkatan pertahanan terhadap mikroorganisme dan zat kimia iritan. Dosis tinggi tannin menyebabkan efek tersebut berlebih sehingga dapat mengakibatkan iritasi pada lapisan dinding usus. Selain itu apabila tannin terkena air panas atau udara dapat dengan mudah berubah menjadi asam tanat. Asam tanat ini juga berfungsi menggumpalkan protein pada dinding lambung Asam tanat akan mengiritasi dinding lambung perlahan-lahan sehingga sel-sel dinding lambung menjadi mengecil ukuranya. Hal inilah yang menyebabkan orang tersebut menderita berbagai masalah lambung, seperti luka besar pada lambung, hingga kanker lambung.


5)      Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah kuman gram negatif, basil yang terbentuk kurva dan batang. Bakteri ini menyebabkan radang pada lapisan lambung yang kronis (gastritis) pada manusia. Infeksi bakteri ini sering diketahui sebagai penyebab utama terjadinya luka pada lambung dan gastritis.
6)     AINS (Anti Inflamasi Non Steroid)
Obat Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) atau Non Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAIDS) dan kortikosteroid dapat menghambat sintesis prostaglandin. sehingga sekresi HCL meningkat dan menyebabkan suasana lambung menjadi sangat asam dan menimbulkan iritasi dinding lambung. Obat ini adalah golongan obat untuk mengatasi pembengkakan atau inflamasi yang cukup parah, misalnya merek dagang yang sering dikonsumsi adalah asmet kalau kita lagi sakit gigi, atau ponstan kalau kita lagi nyeri atau ngilu-ngilu di tulang.
7)     Alkohol
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal. Berdasarkan penelitian, orang minum alkohol 75 gr (4 gelas/minggu) selama 6 bulan dapat menyebabkan gastritis.
8)     Usia
Usia tua memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita gastritis dibandingkan dengan usia muda. Hal ini menunjukkan dengan seiring bertambah usia dinding lambung cenderung menjadi tipis sehingga cenderung memiliki infeksi Helicobacter pylori atau gangguan autoimun dari pada orang yang lebih muda. Sebaliknya, jika mengenai usia muda biasanya lebih berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat.
9)     Stress
Stress merupakan reaksi fisik, mental, dan kimia dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan merisaukan seseorang. Definisi lain bahwa stress merupakan ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi baik mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia yang juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut. Sakit maag sering dihubungkan dengan faktor stress dan makan yang tidak teratur. Keadaan stress menyebabkan produksi cairan asam lambung meningkat. Cairan asam lambung ini bisa mengikis dinding lambung sehingga luka dan terasa perih bila terkena bahan asam. Bila luka lambung semakin meluas, berisiko melukai pembuluh darah dan terjadi perdarahan (Budiman, 2011).

II.                Hal yang harus dilakukan kalau maag kambuh atau menemukan pasien maag
Nah sekarang udah tau kan apa itu gastritis atau maag, udah tau juga klasifikasi dan penyebab dari maag itu sendiri, sekarang nih kalau kamu salah satu yang punya penyakit maag apa yang harus kamu lakukan? Atau salah satu anggota keluarga, teman, sohib mengeluh sakit lambung nya karena maag kamu tau ga harus ngapain?
Kita mulai dari yang sederhana ya


1)  Menginformasikan kepada klien untuk menghindari pemicu terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil dan hindari dari makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi, teh, makanan pedas, hindari makan makanan porsi berat juga ya.
2)    Konseling dan beritahu klien serta keluarga mengenai faktor risiko terjadinya gastritis.
3)    Terapi atau pemberian obat
Sebetulnya ada beberapa jenis dan tingkatan obat untuk pasien dengan gastritis tetapi sebagai orang awam yang boleh kita berikan adalah dari jenis obat antasida, nah kalau di warung biasanya suka ada beberapa merek dagang yang biasa dijadikan senjata waktu sakit gastritis kambuh misalnya : Promag, Mylanta, dll.. Obat ini ada dan bisa didapatkan secara bebas, tapi sebelum memberikan ke klien pastikan dosis nya sesuai dengan anjuran yang ada pada kemasan obat, dan jangan lupa lihat tanggal kadaluarsa obat, kan bahaya juga kalau obat yang mau dikasihkan malah sudah kadaluarsa.
4)  Bila setelah pengobatan tidak ada perbaikan maka segera anjurkan klien untuk mengecek kesehatan nya ke pelayanan kesehatan.

III.             Pola makan dan jenis makanan yang baik untuk pasien maag
Sebetulnya pembahasan ini bisa jadi kesimpulan dari materi kita nihh, jadi untuk kamu yang punya penyakit maag selesai membaca artikel ini kamu bisa melakukan beberapa hal untuk mencegah nyeri pada lambung kamu kambuh lagi. Nah intinya gastritis/maag itu ga berbahaya kalau penangananya tepat, ketika kamu tau kalau sakit perut kamu itu akibat sakit maag maka dengan tindakan dan perlakuan yang tepat rasa sakit itu bisa berangsur menghilang dan tidak akan terasa lagi. Berikut ini tips supaya kamu terhindar dari maag dan bisa menanganinya jika kejadian sama kamu atau ke orang-orang di dekat kalian.


1)  Biasakan makan tepat waktu, udah tau kan sekarang betapa penting nya makan tepat waktu, khusunya untuk kamu yang punya riwayat penyakit maag.
2)   Hindari makanan yang pedas, asam, berlemak tinggi karena itu akan memicu peningkatan asam lambung di lambung kalian.
3)   Hindari merokok, niatkan pada diri kalian untuk berhenti merokok wahai para perokok, karena efeknya bukan cuma untuk lambung saja, bahkan bisa membahayakan orang-orang disekitar kamu
4)     Kurangi kebiasaan minum teh dan kopi khususnya kamu yang punya riwayat penyakit maag
5)     Hindari minum alkohol
6)    Kelola stress dengan baik, stress mungkin tidak bisa dihindari tapi bisa kita kelola, karena kalau kita dalam keadaan stress maka produksi asam lambung akan meningkat, carilah waktu untuk refreshing melepas penat, dan jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha esa.


Michael Moch Danny 
PNC XIII



REFERENSI

Yatmi, Fitriah. (2017). Pola Makan Mahasiswa Dengan Gastritis Yang Terlibat Dalam Kegiatan Organisasi Kemahasiswan Di Universitas Islam Negeri Jakarta (Universitas Islam Negeri Jakarta)
Burmana, Fitrianisa. (2015). Ketepatan Teknik Dan Saat Pemberian Obat Gastritis Pada Pasien Dewasa Di Puskesmas Rawat Inap Kemiling Bandar Lampung Periode 2013 (Universitas Lampung)
Malinda, Risky. (2016). Gambaran Pola Makan, Tingkat Stres Dan Keluhan Gejala Gastritis (Maag) Pada Sales Promotion Girl (Spg) Di Matahari Departemen Store Plaza Medan Fair (Universitas Sumatera Utara)
Mansjoer, A. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI.


No comments:

Post a Comment

Get in Touch

Feel free to drop us a line to contact us
  • ContactOfficial Account
  • AddressJl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, Gedung L2 Lt.3 Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor
  • Emailpnc.unpad@gmail.com

Pages