BENARKAH AIR DAPAT MEMADAMKAN API KETIKA TERJADI KEBAKARAN SAAT MEMASAK?



Pernahkah kamu lupa atau bahkan tertidur ketika sedang memasak, sehingga kompor terbakar? Apa yang kamu lakukan ketika api tersebut muncul? Apakah air dapat meredam si jago merah?

Mari simak pembahasan, berikut ini.. 

Indonesia merupakan salah satu Negara yang sering mengalami kejadian bencana, baik bencana Alam, bencana non-alam atau bencana sosial. Hal ini disebabkan karena Indonesia yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Lempeng Benua Australia, Lempeng Samudra Hindia dan Lempeng Samudra Pasifik. Selain itu, pada bagian selatan dan timur Indonesia di selimuti oleh pegunungan vulkanik dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Kondisi tersebut sangat berpotensi, sekaligus resiko rawan untuk terjadinya bencana, seperti letusan gunung api, gempa bumi, banjir, dan tanah longsor (BNPB, 2017).
Seiring dengan perkembangan waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan cenderung semakin parah. Laju pembangunan yang pesat dan kepadatan penduduk yang semakin tinggi mengakibatkan peningkatan akses masyarakat terhadap ilmu dan teknologi. Namun, karena kurang tepatnya kebijakan dalam penggunaan dan kelalaian sering muncul permasalahan yang fatal, salah satunya terjadinya kecelakaan di rumah tangga seperti kebakaran (BNPB, 2017).
Kebakaran sering kali terjadi di daerah perkotaan, terutama di pemukiman padat penduduk. Kebakaran dapat terjadi kapan saja, jika ada peluang sumber pemicu terjadinya kebakaran. Sumber pemicu bahaya kebakaran dapat terjadi karena kejadian alam seperti sambaran petir, gempa bumi, letusan gunung berapi, kekeringan. Namun biasanya lebih sering terjadi akibat dari kelalaian atau kesalahan manusia (human error) seperti, kegiatan merokok, penggunaan alat elektronik, bermain sumber api, kebocoran gas, saat memasak atau kegiatan lainnya. Dua pemicu utama sering terjadinya kebakaran ialah penggunaan alat listrik dan kegiatan memasak (Pemerintah Republik Indonesia, 2007).
Ketika memasak, lebih sering menggunakan bahan minyak untuk masakannya. ketika minyak terlalu lama dipanaskan, akan mengakibatkan timbulnya api. Hal inilah yang sering mengakibatkan kebakaran ketika kita teledor saat memasak. Sebagian orang yang mengalami kejadian ini, biasanya akan panik dan langsung mencari cara untuk memadamkan api yang muncul. Salah satunya dengan menggunakan air.

Namun, apakah benar air dapat memadamkan api yang muncul di atas kompor tersebut?
Seperti yang telah diketahui, air dan minyak tidak dapat tercampur. Ini dikarenakan massa air yang lebih berat dibandingkan massa minyak. Air yang terkena minyak akan tenggelam dan mendorong minyak ke atas. Dengan api yang menyala, air dan minyak akan semakin panas dan menguap dengan sangat cepat. Penguapan tersebut, akan meluas dan membuat nyala api memercik ke segala arah. Hal ini membuat keadaan menjadi semakin buruk.

Lalu apa yang harus kita lakukan jika bahaya kebakaran tidak dapat dihindari?
Yang perlu kita lakukan jika api sudah muncul dan beresiko menimbulkan kebakaran lebih lanjut adalah:
1. Padamkan api sebisa mungkin. Bila kompor yang terbakar, segera matikan kompor. Kita bisa memadamkannya dengan menutup panci atau katel dengan penutupnya (tidak dari bahan kaca) atau menggunakan karung / kain yang telah dibasahi air (menutup seluruh permukaan api). Api terdiri atas tiga unsur, yaitu unsur benda, udara, dan panas. Konsepnya adalah menghilangkan unsur udara, dengan kain atau karung basah menutup pori-pori dapat mencegah udara masuk, sehingga api dapat padam dengan sendirinya.
2Jangan sekali-kali menyiramkan air ke atas kompor yang terbakar. Cara ini tidak efektif untuk memadamkan, namun sebaliknya, justru akan memperluas daerah yang terbakar. Selain air, tidak juga menggunakan handuk, mengipasi api, atau menggunakan tepung kue untuk memadamkan api, karena hal tersebut dapat membuat api menyebar dan membesar. Namun, lebih baik menggunakan soda kue, karena soda kue mampu memadamkan api. 
3. Bila api tak kunjung padam, utamakan keselamatan diri Kita. Segera menghubungi dinas pemadam kebakaran dengan menekan nomor 113.
4. Usahakan memberikan informasi yang jelas, seperti apa yang terbakar dan dimana lokasinya. Ini dimaksudkan agar petugas PMK dapat mengirimkan unit pemadam yang sesuai dengan kejadian. Pasalnya, penanganan musibah kebakaran berbeda satu sama lain. Misalnya jika yang terbakar pom bensin, petugas akan mengirimkan mobil pemadam yang mempunyai peralatan khusus, seperti mobil foam, sementara jika yang terbakar gedung bertingkat, petugas akan mengirimkan mobil tangga.

Untuk menghindari serta mencegah terjadinya bencana kebakaran kita dapat melakukan hal berikut:
1. Ketika memasak, usahakan mengisi minyak ke dalam kompor tidak luber atau jangan biarkan minyak di dalam kompor kosong.
2. Periksa sumbu kompor apakah ada yang panjang sebelah atau ompong, karena bisa menyulut kebakaran.
3.  Jangan menaruh kompor terlalu dekat ke dinding.
4. Jangan menyimpan barang yang mudah terbakar, seperti bensin atau minyak tanah di kolong meja kompor, atau dekat dengan sumber api.
5. Bila menggunakan kompor gas, taruhlah kompor dan tabung gas di tempat yang ventilasinya bagus atau mencukupi agar udara mudah keluar masuk. Sehingga bila terjadi kebocoran, gas akan langsung terbawa angin. Hindari menempatkan kompor gas di dekat barang yang mudah terbakar. Juga, jangan menaruh kompor gas di sebelah kompor minyak. Apabila terpaksa, taruhlah kompor gas sekitar 1-2 meter dari kompor minyak.
6. Periksalah saluran gas dari tabung ke kompor.
7. Fokus dengan kegiatan memasak yang dilakukan, sebaiknya jika sedang memasak jangan pernah meninggalkan area dapur untuk melakukan kepentingan lainnya yang dapat membuat kita lupa dengan kegiatan memasak. Karena hanya perlu beberapa menit saja sampai minyak menjadi panas dan mengeluarkan api (Jakarta Fire, 2015).

Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas, Penggunaan air untuk memadamkan api ketika memasak tidak diperbolehkan, karena dapat menimbulkan percikan dan memperluas daerah yang terbakar. Air dapat digunakan jika yang menjadi sumber apinya bukanlah minyak atau bukan kebakaran yang terjadi ketika memasak.
Diharapkan, mulai saat ini kita tidak perlu panik ataupun keliru jika menghadapi kebakaran yang terjadi ketika memasak.
So, are you ready to become the first firefighter in your home?



Referensi:
Alat Pemadam Api. 2016. Jangan Menggunakan Air untuk Memadamkan Api Minyak. Diakses: 1 Januari 2018. http://www.alatpemadamapi.xyz/2016/01/jangan-menggunakan-air-untuk-memadamkan-api-minyak.html
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2017. Definisi dan Jenis Bencana. Diakses: 27 Desember 2017. https://www.bnpb.go.id/home/definisi
Hendro, Bambang Samekto. Kebakaran Rumah dan Gedung di Indonesia. Diakses: 30 Desember 2017. https://belajarbencanalearndisaster.com/bencana-di-indonesia/kebakaran-rumah-dan-gedung/
Jakarta Fire. 2015. Pengetahuan Umum: Mencegah Terjadinya Kebakaran. Diakses: 27 Desember 2017. http://www.jakartafire.net/knowledge/list/2/pengetahuan-umum
Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Diakses 30 Desember 2017

2 comments:

Get in Touch

Feel free to drop us a line to contact us
  • ContactOfficial Account
  • AddressJl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, Gedung L2 Lt.3 Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor
  • Emailpnc.unpad@gmail.com

Pages