Pernahkah kamu mengalami erep-erep / Ketindihan ?? dimana tubuh terasa kaku tidak bisa digerakan dan seperti melihat makhluk gaib ??? Kenapa Bisa Seperti itu ?
Ketindahan memiliki nama medis Sleep Paralysis (SP), yaitu suatu keadaan/kondisi saat seseorang merasa sesak napas seperti dicekik, dada terasa sesak, badan sulit bergerak, tidak dapat memindahkan/menggerakkan anggota gerak dan tubuh meskipun sadar, sulit berteriak saat akan tidur atau bangun tidur. Biasanya disertai halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur (Anurogo,2012).
.
Kenapa Ketindihan / Sleep Paralysis Dapat Terjadi ?
Sleep Paralysis dapat terjadi karena adanya perubahan tahapan tidur secara mendadak (biasa terjadi akibat adanya gangguan pada masa peralihan dari tahap tidur awal yang biasa disebut non-rapid eye movement (NREM) sleep ke tahap puncak tidur yaitu rapid eye movement (REM) sleep ataupun sebaliknya) yang mengakibatkan seseorang tersadar secara mendadak namun kondisi tubuh masih dalam keadaan istirahat, sehingga terjadi kelemahan otot (Lumpuh) dan sering diikuti dengan halusinasi mengerikan yang terjadi selama beberapa detik atau beberapa menit (Journal of Sleep Disorders & Therapy, 2017).
Apakah Ketindihan / Sleep Paralysis Berbahaya ?
Meskipun sleep paralysis ini biasa terjadi dan dialami oleh semua orang, tetapi gangguan tidur ini patut diwaspadai. Karena sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), adanya sleep apnea (penyempitan saluran pernapasan)yang ditandai dengan mendengkur, kecemasan, atau depresi (Sulastri,2012).
Kenapa saat Ketindihan / Sleep Paralysis sering diiringi
penampakan yang menyeramkan ?
Saat
Ketindihan / Sleep Paralysis ada
beberapa bagian otak yang terlibat, yakni otak bagian dalam yang berfungsi mengatur
ancaman dan tanggapan terhadap bahaya, yang dapat memicu seseorang melihat
sosok yang mengintai dalam kegelapan di dekatnya dan bagian sensorik dan
motorik dari lapisan luar otak yang berkontribusi terhadap penggambaran mimpi.
Faktor selanjutnya adalah adanya stigma/anggapan kuat di masyarakat yang
menyatakan bahwa sleep paralysis sebagai “ketiban sosok gaib”. Adanya persepsi
kuat tersebut memicu pengaktifan otak bagian dalam kemudian tergambar melalui
mimpi dan keluar berupa persepsi /halusinasi menyeramkan (Sulastri,2012)
Apa Yang Harus Kita Lakukan Ketika
Mengalami Ketindihan / Sleep Paralysis??
Ada
beberapa tekhnik yang dapat dilakukan ntuk mempersingkat durasi terjadinya
Ketindihan / Sleep Paralysis,diantaranya
:
- Cobalah Utuk Relax, dan Buatlah Persepsi Penerimaan
Kondisi
relax lebih baik dari pada mencoba melawan, karena ketika anda relax dapat
membantu anda terbangun atau masuk kembali kedalah tahap puncak tidur
(bermimpi). menerima apa yang terjadi dan menyadari bahwa anda tidak perlu
takut akan mempengaruhi aktivitas REM di otak dan memainkan trik pada persepsi
sadar Anda.Hal tersebut dapat membantu mempercepat anda tersadar dari tidur
anda.
- Gerakan Jari-Jari Kaki atau Kepalkan Tangan
Memfokuskan
terhadap suatu tindakan sederhana dapat membantu anda lebih cepat terbangun
ketika mengalami Sleep Paralysis
- Jika anda memiliki teman tidur, mintalah teman yang tidur bersama anda untuk membangunkan anda ketika anda sedang dalam fase Sleep Paralysis dengan memberi sinyal sederhana yang sudah didiskusikan sebelumnya (misalnya batuk), Karena rangsangan berupa panggilan atau tepukan dari luar dapat membantu tubuh kita bereaksi dan sadar.
Apa yang bisa kita lakukan agar Ketindihan
/ Sleep
Paralysis tidak terulang lagi ?
1. Managemen
Tidur anda agar lebih berkualitas
-
Tingkatkan Waktu Tidur anda setelah
mengalami Sleep Paralysis
-
Tidurlah pada waktu yang sama setiap
malamnya
-
Lakukan Rutinitas rutin yang biasa
dilakukan sebelum anda tidur
2. Buatlah
Kasur dan kamar anda nyaman untuk tidur
3. Gunakan
kasur anda hanya untuk tidur ketika waktu tidur tiba, jangan letakan tugas/hp/pekerjaan
lainnya diatas kasur anda
4. Stop
makan 2 jam sebelum makan
5. Lakukan
olahraga rutin setiap pagi
6. Kurangi
Meminum minuman yang mengandung kafein pada siang/sore hari
7. Pastikan
anda merasa relax sat anda akan tidur, lupakan dulu masalah yang ada (Bisa
dengan yoga atau dengan napas dalam)
- Kunjungi Dokter/ Psikiater jika anda sudah melakukan tahapan diatas , namun tetap mengalami Sleep Paralysis
(Matsko,2017
& Denis,2017)
Sumber
Anurogo, D. (2012). Fenomena “Tindihan”.
Dipetik 10 02, 2017, dari CDK-197_vol39_no9_th2012 ok.indd:
http://www.kalbemed.com/Portals/6/33_197Opini-Fenomena%20Tindihan.pdf
Chris M. Matsko, M. (2017, 09 20). How to Stop
Sleep Paralysis. Dipetik 10 02, 2017, dari
http://www.wikihow.com/Stop-Sleep-Paralysis
Dan Denis, C. C. (2017). Sleep Medicine Reviews. A
systematic review of variables associated with sleep paralysis.
International, O. (2017). Sleep Paralysis.
Dipetik 10 02, 2017, dari Journal Of Sleep Disorder & Therapy:
https://www.omicsonline.org/scholarly/sleep-paralysis--journals-articles-ppts-list.php
MacKinnon, C. (2017). the sleep paralysis project.
Dipetik 10 02, 2017, dari http://www.thesleepparalysisproject.org/about-sleep-paralysis/risk-factors/
sulastri, s. (2012). FENOMENA SLEEP PARALYSIS.
Dipetik 10 02, 2017, dari
file:///C:/Users/user-pc/Downloads/skripsi/jbptunikompp-gdl-sriesulast-35012-9-unikom_s-i.pdf
No comments:
Post a Comment