Setelah berolahraga secara intensif, secara otomatis tubuh akan merasa haus dan cenderung ingin minuman yang dingin dan segar. Air es pun jadi tampak sangat menggoda. Minum air es setelah olahraga pastinya sangat menyegarkan. Tapi, pernahkah mendengar rumor yang bilang minum air es setelah berolahraga itu berbahaya?
Yuk simak bahasan berikut :
Cold Water After Exercise.
Tubuh mengeluarkan keringat hingga 2% berat tubuh setiap satu jam berolahraga. Jumlah tersebut sudah cukup untuk menurunkan konsentrasi dan performa saat berolahraga. Mengonsumsi air baik dilakukan sebelum, selama, dan setelah berolahraga, guna menghindari terjadinya dehidrasi.
Benarkah minum air es setelah berolahraga itu berbahaya?
Sebelum memahami pengaruh minum air es atau air dingin pada tubuh setelah berolahraga, perlu kita ketahui bahwa air es dan air dingin tidaklah sama. Air dingin berkisar pada suhu 4o C hingga 15o C. Suhu air es rata-rata berada dibawah 4o C. Mudahnya, biasanya air es akan menyebabkan gigi ngilu.
Ketika berolahraga, tubuh akan mengalami peningkatan suhu dan membutuhkan banyak cairan. Air es yang dikonsumsi saat suhu tubuh sedang dalam keadaan panas bisa menyebabkan organ-organ dalam tubuh “kaget”. Jika hal ini menjadi kebiasaan, maka akan menimbulkan gangguan kesehatan dan metabolisme dalam tubuh. (Yenita, 2016)
Sebuah studi menyebutkan bahwa air es justru lebih sedikit dikonsumsi dibanding air dingin. Maksudnya adalah, air es menghilangkan rasa haus lebih cepat dibandingkan air dingin. Hal ini mengakibatkan orang tanpa sadar hanya akan mengkonsumsi sedikit air setelah olahraga, padahal seharusnya minum air setelah olahraga harus dimaksimalkan guna mengganti cairan tubuh yang hilang saat berolahraga.
Lalu, air seperti apakah yang baik untuk diminum setelah olahraga?
American College of Sport Medicine merekomendasikan untuk mengkonsumsi air dingin saat berolahraga atau setelah olahraga. Air dingin akan diserap lebih cepat oleh tubuh dan tubuh dapat terhidrasi lebih cepat.
Sebuah riset yang dilakukan Sekolah Olahraga dan Ilmu Latihan di Loughborough University di Inggris menyebutkan mengkonsumsi air dingin meningkatkan waktu berolahraga hingga 11%. Konsumsi air dingin dapat menurunkan suhu tubuh yang naik saat berolahraga. Efeknya, denyut jantung menjadi lebih rendah dan teratur juga berkurangnya ketegangan fisiologis.
Pada akhirnya, yang terpenting adalah menjaga tubuh tetap terhidrasi optimal selama dan setelah berolahraga. Jumlah dan jenis cairan yang diminum lebih penting daripada suhu cairan tersebut. Namun, sebaiknya hindari meminum air es setelah olahraga agar kebutuhan cairan tercukupi secara optimal.
Referensi:
Exercise. USA: Humana Press.Jeukendrup, A. dan Gleeson, M. 2004. Sport Nutrition: An Exercise, Cold-Drinks, and Heart Attacks http://www.livestrong.com/article/554347-exercise-cold-drinks-heart-attacks/ Diakses pada 19 Januari 2017
Experimental Physiology 91: 925-933, 2007
Greenwood, M., Kalman, D., dan Antonio, J. 2008. Nutritional Supplements for Sports and Physiology & Behavior 30: 97-102, 1983
Imran. 2016. Hidrasi Sehat Saat Berolahraga. Jakarta :
Introduction to Energy Production and Performance. Illinois: Human Kinetics, Inc.
Is It Better to Drink Cold Water While Exercising? http://www.webmd.com/fitness-exercise/features/is-it-better-to-drink-cold-water-while-exercising Diakses pada 19 Januari 2017.
Should You Not Drink Ice Cold Water After Exercise? http://www.livestrong.com/article/532678-why-you-shouldnt-drink-ice-cold-water-after-exercise/ Diakses pada 19 Januari 2017.
No comments:
Post a Comment