BOLEHKAH MIMISAN DITANGANI DENGAN DAUN SIRIH?

[BOLEHKAH MIMISAN DITANGANI DENGAN DAUN SIRIH?]

Mimisan atau dalam bahasa medis kita menyebutnya Epistaksis merupakan suatu keadaan dimana darah keluar dari lubang hidung. Pendarahan ini disebabkan oleh adanya pembuluh darah yang pecah. Penyebab mimisan ada 2, yaitu penyebab lokal seperti trauma pada hidung, infeksi, atau tumor; dan penyebab sistemik seperti  hipertensi, demam berdarah, atau kelainan darah (leukimia, hemofilia, dan autoimune trombositopennic purpura (ATP)). Penyebab lainnya adalah influenza atau alergi (yang ditandai dengan bersin-bersin), membuang ingus terlalu sering dan keras, membaui bahan kimia atau gas yang menyengat, kedinginan atau kepanasan, penyakit jantung, merokok, konsumsi alkohol, dan konsumsi obat (seperti obat pengencer darah).

Bagaimana kita menangani orang mimisan? 

Pernah mendengar kan orang mimisan hidungnya disumbat memakai daun sirih? 😗

Orang Indonesia memang sering menggunakan ramuan alami herbal sebagai pengobatan. Salah satunya ialah daun sirih yang digulung lalu dimasukkan kedalam lubang hidung pada orang yang mimisan. 

Lalu, bolehkah? Apakah tidak berbahaya? Apakah daun sirih memang dapat mengobati mimisan? 😮

Pada beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa daun sirih mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan yaitu sebagai anti-inflamasi, antioksidan, antibakteri, antidiabetik, antikanker, dsb. Daun sirih digunakan oleh masyarakat di India dan China sebagai salah satu obat herbal sejak dahulu. Di Indonesia pun daun sirih sering digunakan dalam pengobatan herbal.

Daun sirih memiliki kandungan utama bernama minyak atsiri dan 2 jenis fenol, bethafenol yaitu Chavibetol dan Chavicol. Selain itu daun sirih juga memiliki zat-zat kimia lain serperti estragol, cadinene, methyl eugenol, eugenol, tanin, pati, gula, tepennena, dsb. 

Benarkah daun sirih dapat menghentikan mimisan? Ya, Daun sirih dipercaya dapat menghentikan pendarahan pada orang mimisan karena zat-zat dalam daun sirih tersebut. Daun sirih mempunyai kandungan zat tanin dan flavoloid yang membantu dalam penutupan pembuluh darah serta minyak atsiri yang mengandung bethapenol berupa chavibetol dan chavicol mempunyai  fungsi sebagai pembunuh kuman, antioksidasi, dan anti jamur sehingga mencegah adanya infeksi.

Tanaman sirih berasal dari dari negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti India, Pakistan dan Indonesia. Daunnya yang datar berbentuk seperti hati ini banyak digunakan orang di Asia sebagai tanaman obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Selain mimisan, daun sirih juga dapat digunakan untuk pengobatan luka, pendarahan, bau mulut, ruam pada kulit, keputihan pada wanita, dsb. 

SUMBER :

http://health-medicines.com/betel-leaves-for-stopping-nosebleed/

http://care.american-rhinologic.org/epistaxis

D. Pradhan, D. K. (2013). Golden Heart of the Nature: Piper betle L. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, Volume 1, Issue 6, 147-167. http://www.phytojournal.com/vol1Issue6/Issue_march_2013/19.pdf 

Sutopo, T. (2016). UJI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP BLEEDING TIME PADA MENCIT JANTANGALUR SWISS WEBSTER . Naskah Publikasi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA. http://eprints.ums.ac.id/40603/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf 

Tripathi, V. D. (2014). Review study on potential activity of Piper betle. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry ; 3(4), 93-98. http://www.phytojournal.com/vol3Issue4/Issue_nov_2014/17.1.pdf 

V.P.B. Rekha, M. K. (76-289). A Review on Piper betle L.: Nature’s Promising Medicinal Reservoir. American Journal of Ethnomedicine, Vol. 1, No. 5, 276-289. http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.676.9478&rep=rep1&type=pdf