PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN TENGGELAM

Hal-hal yang dapat dilakukan ketika menemukan korban tenggelam 


Bermain air atau berenang bisa menjadi salah satu kegiatan yang menenangkan diri dari aktivitas sehari hari, berenang bisa membuat tubuh lebih nyaman. Akan tetapi ketika berenang tentunya kita harus selalu memperhatikan keselamatan, jangan sampai berada pada kondisi di mana tubuh tenggelam. 


Tenggelam (drowning) merupakan cedera oleh karena perendaman (submersion/ immersion) yang dapat mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari 24 jam. 

Kondisi tenggelam akan membuat tubuh korban kekurangan oksigen, sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berakibat fatal.


Lalu bagaimana jika kita melihat orang disekitar kita tenggelam? Apakah kita harus diam saja? Menunggu sampai ada orang yang menolong? Tentu tidak dong ya, kita bisa juga menjadi penolong terhadap korban tenggelam. Caranya bagaimana? Yuk simak!


  1. Segera minta bantuan orang di sekitar 

Langkah pertama menolong orang tenggelam adalah berteriak untuk menarik perhatian orang lain di sekitar. Terlepas dari kalian bisa membantu langsung maupun tidak, tidak ada salahnya meminta bantuan orang lain agar lebih mudah menolong korban.


Selain itu, teman teman juga bisa meminta bantuan untuk menghubungi layanan darurat, baik tim penyelamat atau penjaga pantai jika hal ini terjadi di perairan laut.


  1. Cari alat bantu untuk menolong korban

Beberapa ahli menyatakan bahwa cara menolong korban tenggelam dengan berenang sebenarnya hanya aman dilakukan oleh tenaga terlatih atau orang dengan kemampuan berenang yang sangat baik.


Jika tidak, jangan sekali-kali melakukannya dan sebaiknya cari alat bantu untuk menolong korban tenggelam, misalnya dengan menggunakan tali, tongkat, dan alat bantu lain yang mudah diraih oleh korban.


  1. Periksa pernafasan korban tenggelam

Saat berhasil menolong korban tenggelam keluar dari air, segera baringkan korban di tempat aman dan datar dengan posisi telentang. Setelah itu, mulai periksa pernapasannya dengan mendekatkan telinga ke mulut dan hidung korban untuk merasakan ada tidaknya embusan udara.


Selain itu, teman teman juga bisa melihat gerakan dada korban untuk menandakan korban masih bernapas. Jika korban tidak bernapas, periksa juga denyut nadi di leher korban selama 10 detik.


  1. Lakukan resusitasi jantung paru (CPR)

Bila denyut nadi korban tenggelam tidak teraba sama sekali, teman teman bisa lakukan resusitasi jantung paru sebagai upaya pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.


Teknik resusitasi jantung paru ini memiliki 3 tahapan yang dikenal dengan istilah C-A-B (compression, airways, breathing). Bagi teman teman yang belum terlatih untuk melakukan metode ini, kalian dapat melakukan langkah compression saja hingga tim penyelamat tiba.


Namun, bila teman teman ingin memahaminya, berikut ini adalah langkah untuk resusitasi jantung paru:


  • Memberikan tekanan atau kompresi dada (compression), dengan cara meletakkan salah satu telapak tangan di bagian tengah dada korban dan tangan lainnya di atas tangan pertama, lalu berikan tekanan di dada korban sebanyak 30 kali.



  • Membuka jalur napas (airways), yaitu mendongakkan kepala korban dengan meletakkan tangan  di dahinya, kemudian angkat dagu korban secara perlahan. Namun, kalian harus hati-hati saat memegang leher korban, karena ada kemungkinan terjadinya cedera leher.

  • Memberi bantuan napas atau napas buatan (breathing), dengan cara jepit hidung korban, lalu tempatkan mulut penolong ke mulut korban, kemudian tiupkan udara secara perlahan ke dalam mulut sebanyak 2 embusan. Namun, cara ini tidak direkomendasikan ya teman teman. Alternatif lain adalah dengan menggunakan BVM. 

  • Meski telah dilakukan resusitasi jantung paru, pastikan orang lain yang bersama kalian tetap menghubungi tim penyelamat atau petugas medis agar korban bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut yang aman dan tepat dari dokter di rumah sakit.


Pertolongan pertama pada korban tenggelam memang penting untuk diketahui. Namun, teman teman juga sebaiknya tidak tergesa-gesa dan justru membahayakan diri sendiri. Segera hubungi tim penyelamat atau SAR untuk mendapat pertolongan darurat bila sewaktu-waktu menghadapi kejadian seperti ini.





Referensi:

Chin, S. S. (2003). Book: International Child Health Care: A Practical Manual for Hospitals Worldwide. In Bmj (Vol. 326, Issue 7395).https://doi.org/10.1136/bmj.326.7395.9 36/a 

Colquhoun, M. C. (2004). Abc Of Resuscitation Fifth Edition. BMJ Publishing Group. http://10.6.20.12:80/handle/123456789/28666 

Gobel, A. M., Kumaat, L. T., & Mulyadi, N. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penanganan Pertama Korban Tenggelam Air Laut Terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Nelayan Di Desa Bolang Itang Ii Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal Keperawatan, 2(2).

Simamora, F. A., & Alwi, F. (2020). Sosialisasi Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam bagi Petugas Penjaga di Kolam Renang Siharang-Karang, Kota Padangsidimpuan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 2(1), 41-45.

No comments:

Post a Comment

Get in Touch

Feel free to drop us a line to contact us
  • ContactOfficial Account
  • AddressJl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, Gedung L2 Lt.3 Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor
  • Emailpnc.unpad@gmail.com

Pages