YUK KETAHUI MACAM-MACAM SKALA GEMPA!

Mengenal Perbedaan Skala Gempa



Beberapa waktu yang lalu beberapa wilayah di Indonesia mengalami bencana alam yaitu Gempa Bumi. Tentunya Hal ini membuat keresahan dan kesedihan bagi masyarakat Indonesia, khususnya pada korban terdampak.

Berita-berita tersiar dimana-mana, saluran televisi ramai dengan pembahasan gempa. Saat gempa bumi terjadi, hal pertama yang ingin diketahui orang-orang adalah besaran atau kekuatan gempa itu sendiri. Dalam beberapa kasus, besaran atau kekuatan dilaporkan berbeda oleh pemerintah, media atau lembaga swadaya masyarakat. 

Tapi, teman-teman tau ga sih besaran skala gempa itu gak cuma Skala Richter (SR) aja loh! Ada beberapa skala gempa yang bisa digunakan. Nah, kalian bisa tebak ga kira-kira apakah ada perbedaan dari skala gempa itu? Yuk kita bahas!


Skala Richter

Nah Skala Richter (SR) ini adalah skala yang cukup populer penggunaannya di Indonesia. Skala ini dikembangkan oleh seismolog Amerikan dan juga dosen di California Institute of Technology, Charles F. Richter bersama Beno Gutenberg pada tahun 1934.

Metode penghitungannya menggunakan rumus amplitudo gelombang terbesar yang dicatat seismograf dan jarak dengan titik gempa bumi.

Sayangnya, banyak skala perhitungan kekuatan gempa seperti skala richter tidak memberikan perkiraan yang akurat pada gempa bumi berkekuatan besar.


Skala Momen Magnitudo

Tau ga sih, dibandingkan dengan skala richter, skala momen magnitudo yang biasa disingkat Mw lebih disukai karena dapat menghitung kekuatan gempa secara luas dan kompleks. Skala ini lahir akibat kesalahan pergerakan tanah dan energi yang dilepaskan sebelum akhirnya melepas gempa.

Perhitungan ini berasal dari pemodelan rekaman gempa di beberapa stasiun. Perkiraan besaran moment hampir sama dengan besaran richter untuk gempa berukuran kecil hingga besar. 

Ada hal unik mengenai skala ini, hal unik tersebut adalah skala magnitudo dapat merekam besaran gempa yang terjadi setiap hari berkisar 2,5 Mw atau bisa saja kurang dari 2,5 Mw, sehingga gempa tersebut sulit untuk dirasakan oleh manusia maupun hewan.

Skala magnitudo dapat digunakan untuk menggambarkan gempa bumi yang sangat kecil sehingga dinyatakan dalam angka negatif.

Skala ini juga tidak memiliki batasan angka, sehingga dapat menggambarkan gempa bumi yang tidak bisa diperhitungkan.


Skala Mercalli

Cara lain untuk mengukur kekuatan gempa adalah dengan menggunakan skala mercalli, skala ini dikembangkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun 1902. Pada dasarnya skala ini menggunakan pengamatan orang-orang untuk memperkirakan intensitas gempa yang terjadi.

Sampai saat ini skala mercalli tidak dianggap sebagai metode perhitungan yang ilmiah seperti skala richter dan magnitudo. Kira-kira kenapa ya fellas? 

Hal ini dikarenakan orang-orang yang merasakan gempa akan melebih-lebihkan kekuatannya sehingga perhitungannya tidak akurat dan subjektif. Dan memang, dalam beberapa kasus, kerusakan yang disebabkan gempa tidak secara langsung menunjukan intensitas.

Sebab, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kerusakan bangunan akibat gempa, diantaranya:

  1. Desain bangunan

  2. Jarak bangunan dari pusat gempa

  3. Jenis permukaan secara geografis (tanah dan batuan)

Untuk itu, skala mercalli kemudian disempurnakan oleh beberapa ahli seperti Harry Wood dan Frank Neumann pada 1931.

Penyempurnaan ini dikenal dengan istilah skala Intensitas Modifikasi Mercalli (MM). skala ini tetap berangkat dari intensitas dan tingkat kerusakan yang diukur menggunakan angka romawi.

Nah, akhirnya kita tahu ya ga cum SR aja skala gempa itu. Semoga kalian ga kebingungan ya mengenai skala gempa yang digunakan. Semoga pengetahuan ini bisa bermanfaat ya!! 

Sampai bertemu di artikel-artikel selanjutnya ><


Referensi 

Silvanna. (2020). 3+ Skala yang Digunakan Untuk Mengukur Kekuatan Gempa. From: https://paulipu.com/skala-yang-digunakan-untuk-mengukur-kekuatan-gempa/ 


No comments:

Post a Comment

Get in Touch

Feel free to drop us a line to contact us
  • ContactOfficial Account
  • AddressJl. Raya Bandung-Sumedang Km 21, Gedung L2 Lt.3 Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor
  • Emailpnc.unpad@gmail.com

Pages